Tengah malam ngepost teori-teori belajar, hakekat IPA, trus mau dilanjut apalagi???.. tumben banget! Sebenernya lagi ngerjain tugas kajian jurnal, jadi yaa sekalian aja sambil kaji jurnal sambil ngepost ginian.. :) lumayan buat nambah-nambah dikit pengetahuan kamu-kamu..
Metode penelitian kualitatif dinamakan
sebagai metode baru karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode
postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini
disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat
seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data
hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang
ditemukan di lapangan.
Metode kualitatif sering disebut metode
penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
alamiah (natural setting); disebut
juga sebagai metode etnographi karena pada awalnya mmetode ini lebih banyak
digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode
kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif.
Filsafat postpositivisme sering juga
disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas
sosial sebagai sesuatu yang utuh/holistik, kompleks, dinamis, penuh makna, dan
hubungan gejala bersifat interaktif. Penelitian dilakukan pada objek yang
alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak
dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi
dinamika pada objek tersebut.
Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah
orang atau human instrument, yaitu
peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti harus
memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya,
menganalisis, memotret, dan mengkontruksi situasi sosial yang diteliti menjadi
lebih jelas dan bermakna. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan
mendalam terhadap situasi sosial pendidikan yang diteliti, maka teknik
pengumpulan data bersifat trianggulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik
pengumpulan data secara gabungan/simultan. Analisis data yang dilakukan
bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan
kemudian dikontruksikan menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif
digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung
makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu
nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif
tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna.
Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability.
Ada
beberapa pandangan dasar penelitian kualitatif, yaitu sifat realitasnya ganda,
holistik/utuh, dinamis, hasil kontruksi dan pemahaman; hubungan peneliti dengan
yang diteliti adalah interaktif dengan sumber data agar memperoleh makna;
hubungan variabelnya adalah timbal balik; kemungkinan generalisasiny adalah transferability (hanya mungkin dalam
ikatan konteks dan waktu); dan peranan nilai dalam penelitian kualitatif adalah
terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data.
Proses
penelitian kualitatif, rancangan penelitian kualitatif diibaratkan oleh Bogdan
seperti orang mau piknik, sehingga ia baru tahu tempat yang akan dituju, tetapi
tentu belum tahu pasti apa yang ada ditempat itu. Ia akan tahu setelah memasuki
objek, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berfikir
dan melihat objek dan aktivitas orang yang ada di sekelilingnya, melakukan
wawancara dan sebagainya. Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat dikemukakan
bahwa walaupun peneliti kualitatif belum memiliki masalah atau keinginan yang
jelas, tetapi dapat langsung memasuki objek/lapangan. Pada waktu memasuki objek,
peneliti tentu masih merasa asing terhadap objek tersebut. Setelah memasuki
objek, peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu,
yang bersifat umum.
Pada
penelitian kualitatif ini ada tiga tahapan, tahapan pertama adalah tahapan
orientasi atau deskripsi, dengan ground tour question. Pada tahapan ini
peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan.
Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya.
Tahapan kedua adalah tahapan reduksi/fokus. Pada tahapan ini peneliti mereduksi
segala informasi yang telah diperoleh pada tahapan pertama. Pada proses reduksi
ini, peneliti mereduksi data yang ditemukan pada tahapan pertama untuk
memfokuskan pada masalah tertentu yang ditetapkan sebagai fokus penelitian.
Tahapan ketiga adalah tahapan selection. Pada tahapan ini peneliti menguraikan
fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Pada tahapan ketiga ini,
setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang
diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkontruksikan data
yang diperoleh menjadi suatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang
baru. Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data
atau informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga harus
mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau
ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan
meningkatkan taraf hidup manusia.
Proses
memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan tersebut dilakukan secara
sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber. Setiap
pengumpulan data dilakukan melalui lima tahapan. Setelah peneliti memasuki
objek penelitian, peneliti berpikir apa yang akan ditanyakan. Setelah berpikir
sehingga menemukan apa yang akan ditanyakan, maka peneliti selanjtnya bertanya
pada orang-orang yang dijumpai pada tempat tersebut. Setelah pertanyaan diberi
jawaban, peneliti akan menganalisis apakah jawaban yang diberikan itu betul
atau tidak. Kalau jawaban atas pertanyaan dirasa benar, maka dibuatlah
kesimpulan. Pada tahap terakhir, peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan
yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak.
Untuk memastikan kesimpulan yang telah dibuat tersebut, maka peneliti masuk
lapangan lagi, mengulang pertanyaan dengan cara dan sumber yang berbeda, tetapi
tujuan sama. Kalau kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilats yang tinggi,
maka penelitian kualitatif dinyatakan selesai.
Karakteristik dari penelitian kualitatif sebagai
berikut:
1.
Desain
·
Umum;
·
Fleksibel;
·
Berkembang,
dan muncul dalam proses penelitian.
2.
Tujuan
·
Menemukan
pola hubungan yang bersifat interaktif;
·
Menemukan
teori;
·
Mengembangkan
realitas yang kompleks;
·
Memperoleh
pemahaman makna.
3.
Teknik
pengumpulan data
·
Participant
obsevation;
·
In depth
interview;
·
Dokumentasi;
·
Trianggulasi.
4.
Instrumen
penelitian
·
Peneliti
sebagai instrumen (Human instrument);
·
Buku
catatan, tape recorder, kamera, handycam, dan lain-lain.
5.
Data
·
Deskriptif
kualitatif;
·
Dokumen
pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen dan
lain-lain.
6.
Sampel/sumber
data
·
Kecil;
·
Tidak
representatif;
·
Purposive,
snowball;
·
Berkembang
selama proses penelitian.
7.
Analisis
·
Terus
menerus sejak awal sampai akhir penelitian;
·
Induktif;
·
Mencari
pola, model, tema, teori.
8.
Hubungan
peneliti dengan responden
·
Empati,
akrab agar memperoleh pemahaman yang mendalam;
·
Kedudukan
sama bahkan sebagai guru, konsultan;
·
Jangka
lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori.
9.
Usulan
Desain
·
Singkat,
umum bersifat sementara;
·
Literatur
yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama;
·
Prosedur
bersifat umum;
·
Masalah
bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan;
·
Tidak
dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis;
·
Fokus
penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan.
10.
Kapan
penelitian dianggap selesai?
Setelah tidak
ada data yang dianggap baru/jenuh.
11.
Kepercayaan
terhadap hasil penelitian
Pengujian kredibiltas,
depenabilitas, proses dan hasil penelitian.
Sumber:
Sugiyono.2013.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D).Bandung:Penerbit Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar